Perspektif Sosiologis Terhadap Surat Al-Hujurat Ayat 13

Konten [Tampil]
Surat Al-Hujurat : 13 dalam Perspektif Sosiologi


Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang kehidupan masyarakat. Dan ilmu sosiologi ini pun memiliki hubungan dengan ilmu-lmu lain, makanya sosiologi memiliki banyak cabang, salah satu cabang sosiologi adalah sosiologi agama. Hal yang menjadi fokus dari sosiologi agama ini antara lain bagaimana cara beribadah setiap pemeluknya, bagaimana proses sosial yang terjadi pada setiap masyarakat yang beragama, kebiasaan yang menyangkut keagamaan, isi kandungan kitab sucinya, dan masih banyak lagi kajian yang menjadi objek dari sosiologi agama ini.

Islam dengan kitab sucinya Al-Quran juga tidak bisa dilepaskan dari sosiologi. Karena banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menggambarkan situasi atau fenomena-fenomena sosial, yang pastinya punya korelasi dengan kajian ataupun objek dari ilmu Sosiologi itu sendiri. Dan dari 114 surat, 30 juz, dan 6666 ayat, ada surat Al-Hujurat ayat 13 yang pesannya mengandung nilai sosiologi.

Surat Al-Hujurat Ayat 13

Surat Al-Hujurat yang menurut bahasa berarti kamar-kamar merupakan surat yang ke-49 secara tertib Al-Quran, berada diantara surat Al-Fath dan surat Qaf. Surat ini merupakan surat Madaniyah yang terdiri dari 18 ayat, 343 kata dan 1476 huruf. Berikut salah satu bunyi surat Al-Hujurat ayat ke-13 : 



Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Surat Al-Hujurat Ayat 13 dalam Perspektif Sosiologi

Dalam surat Al-Hujurat ayat ke-13 ini minimal ada tiga hal yang menurut saya ada kaitannya dengan kajian sosiologi, dan berikut ketiga hal yang dilihat secara perspektif sosiologi tersebut

Surat Al-Hujurat : 13 dalam Perspektif Sosiologi


1. Manusia Sebagai Makhluk Pribadi dan Sosial

Pada kalimat “Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan…”, itu menggambarkan bahwa manusia awalnya sebagai makhluk sendiri. Namun, manusia memiliki hasrat untuk bersatu dengan yang lainnya, maka manusia butuh orang lain. Makanya manusia itu bukan hanya disebut sebagai makhluk pribadi tetapi juga sebagai makhluk sosial. 

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenderungan yang disebut dengan gregariousness. Menurut Soekanto gregariousness adalah istilah yang mengandung paham sosiologi di mana hal ini digambarkan sebagai sebuah bentuk dorongan, keinginan dan upaya manusia untuk selalu hidup berbaur dengan individu lainnya dalam kehidupan bermasyarakat

2. Masyarakat Multikultural

Kandungan sosiologis yang kedua yang terdapat pada surat Al-Hujurat ayat 13 adalah kalimat “…menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku ..”. Kalimat ini mengandung makna bahwa masyarakat yang ada di muka bumi ini bukan hanya satu suku atau bangsa saja tetapi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Dalam istilah sosiologi fenomena ini disebut dengan istilah masyarakat multicultural.

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Banyaknya struktur kebudayaan ini disebabkan banyaknya suku bangsa yang mempunyai struktur budaya sendiri, yang berbeda dengan budaya suku bangsa lainnya

Maka kita harus menyadari sekaligus memahami bahwa kita bukan berasal dari satu suku atau bangsa yang sama, melainkan ada suku dan bangsa lainnya yang harus kita akui keberadaannya. Hilangkan rasa etnosentrisme dan cauvinisme yang berlebihan, agar terwujud kehidupan yang aman, damai dan tentram.

3. Perlu Berinterakasi Sosial

Ayat ke-13 surat Al-Hujurat itu juga secara jelas menyebutkan kalimat “Lita’arafuu” yang artinya untuk saling kenal mengenal. Dalam sosiologi kata kenal-mengenal erat kaitannya dengan istilah Interaksi Sosial, di mana interaksi sosial itu sendiri merupakan hubungan dua orang atau lebih yang keduanya saling mempengaruhi, bisa individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

Sebelumnya disebutkan kalau manusia itu punya kecenderungan gregariousness yakni sebagai individu yang punya keinginan untuk berbaur dengan orang lain. Tentu saja untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut hanya bisa dilakukan dengan proses interaksi sosial.

Agar kita bisa saling kenal-mengenal dengan individu lainnya minimal ada dua syarat yang mesti terpenuhi, yaitu kontak dan komunikasi. Kata “kontak” diturunkan dari Bahasa Latin: cum yang berarti bersama-sama dan tangere yang berarti menyentuh. Kontak sosial memiliki sifat positif dan negative serta kontak primer dan sekunder. Sementara komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami

Itulah kajian sosiologis yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat ke-13. Mudah-mudahan bisa bermanfaat, dan mohon maaf apabila ada kesalahan dalam mempersepsikannnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar