3 Fungsi Platform Merdeka Mengajar (PMM)

Konten [Tampil]

Untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah meluncurkan satu aplikasi yang dinamakan dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Platform Merdeka Mengajar


Apa Itu Platform Merdeka Mengajar?

Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Untuk mengakses fitur/menu yang ada di dalam platform Merdeka Mengajar, pengguna perlu masuk (login) dengan Akun Pembelajaran (belajar.id).

Penerapan Kurikulum Merdeka didukung oleh platform Merdeka Mengajar yang dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Fungsi Platform Merdeka Mengajar

Platform ini menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Platform Merdeka Mengajar juga merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila.

Berikutnya ada tiga fungsi dari peluncuran Platform Merdeka Mengajar :

1. Membantu Guru untuk Mengajar

Dikatakan Mas Menteri, saat ini tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Ini akan membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.

2. Membantu Guru untuk Belajar

Platform Merdeka Mengajar juga memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun.

Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Melalui video inspirasi, guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas.

3. Membantu Guru untuk Berkarya

Fungsi yang ketiga dari Platform Merdeka Mengajar adalah bisa menjadi wadah guru dalam berkarya.
Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik. Guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi melalui Bukti Karya Nyata.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Konten [Tampil]

Sejak diluncurkan di awal tahun 2022, Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan Kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum 2013.

Keunggulan Kurikulum Merdeka


Apa itu Kurikulum Merdeka?

Sebelum menyampaikan keunggulan dari Kurikulum Merdeka, kita mesti tahu apa itu Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami kami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

Menurut Nadiem, ada beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka dibanding kurikulum 2013. 

  1. Lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. 
  2. Peserta didik di jenjang SMA akan lebih merdeka karena tidak ada lagi penjurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Peserta didik berhak memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya di kelas 11 dan 12.K
  3. Kurikulum Merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran dilakukan melalui kegiatan proyek atau Project Based Learning. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya.

Sumatif Akhir Semester : Penilaian Akhir di Kurikulum Merdeka

Konten [Tampil]

Salah satu penilaian di akhir semester yang dilakukan oleh satuan Pendidikan adalah Penilaian Akhir Semester (PAS). Namun, istilah PAS ini hanya digunakan pada implementasi Kurikulum 2013. Sementata untuk penilaian akhir semester pada Kurikulum Merdeka, namanya diganti menjadi Sumatif Akhir Semester (SAS).

Sumatif Akhir Semester


Apa itu SAS?

Sumatif akhir semester yang semula bernama penilaian akhir semester dalam kurikulum 2013 merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pada tiap semester. SAS adalah salah satu bentuk asesmen yang dilakukan oleh satuan pendidikan dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) pada Capaian Pembelajaran (CP) yang telah dijalani oleh peserta didik selama satu semester/enam bulan.

Sumatif akhir semester sendiri biasanya digunakan oleh guru sebagai dasar untuk mengukur kemampuan kognitif mata pelajaran yang akan dibagikan hasilnya saat pembagian rapor.

Teknik Sumatif Akhir Semester

Dikutip dari ojione bahwa Instrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik penilaian yang digunakan oleh guru. Berikut adalah beberapa contoh teknik asesmen yang dapat diadaptasi untuk melakukan sumatif akhir semester:

1. Observasi

Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku secara berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua siswa maupun per individu. Observasi juga dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.

2. Kinerja

Teknik penilaian ini meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, atau membuat portofolio.

3. Projek

Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu

4. Tes tertulis

Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan siswa. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, esai, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.

5. Tes lisan

Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut siswa untuk menjawabnya secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas/kelompok besar) ketika pembelajaran.

6. Penugasan

Pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, serta memfasilitasi mereka dalam memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.

7. Portofolio

Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya siswa dalam bidang tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam kurun waktu tertentu.

PSP dan Manfaatnya Bagi Lembaga PAUD

Konten [Tampil]

Di era kepemimpinan Mas Menteri Nadiem, banyak sekali program yang sebelumnya tidak pernah ada. Salah satu dari sekian banyak program yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) adalah Program Sekolah Penggerak (PSP).



Apa itu PSP?

Dikutip dari laman paudpedia.kemdikbud.go.id bahwa Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah program yang dicanangkan untuk mendorong proses perubahan satuan pendidikan dalam meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara menyeluruh baik dari aspek kognitif (literasi dan numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Program sekolah penggerak pada PAUD mengacu pada visi merdeka belajar, merdeka bermain untuk memperoleh pendidikan berkualitas bagi anak usia dini sehingga dapat tumbuh optimal dan siap bersekolah.

Manfaat PSP

Sama halnya dengan program Kemdikbudristek lainnya, satuan PAUD dapat memperoleh berbagai manfaat saat mengikuti program sekolah penggerak. Masih dikutip dari laman yang sama  paudpedia.kemdikbud.go.id berikut beberapa manfaatnya :

Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan

Program sekolah penggerak dapat meningkatkan kualitas layanan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak di satuan PAUD melalui berbagai aktivitas yang dirancang dalam pelaksanaan program sekolah penggerak di satuan PAUD masing-masing.

Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di satuan PAUD

Program sekolah penggerak memberikan kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengikuti berbagai kegiatan pengembangan kompetensi sehingga memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menyelenggarakan aktivitas bermain di satuan PAUD. Penguatan pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan melalui program pelatihan dan pendampingan intensif satu per satu dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.

Mendukung Digitalisasi di Satuan PAUD

Program sekolah penggerak mempercepat proses dokumentasi dan pelaporan manual ke teknologi digital di satuan PAUD. Pemanfaatan beragam platform digital memiliki tujuan untuk mengurangi kerumitan, meningkatkan efisiensi, menambahkan inspirasi, dan menyediakan pendekatan yang dibuat sesuai kebutuhan.

Menunjang Pencapaian Profil Pelajar Pancasila Sejak Usia Dini

Satuan PAUD yang melaksanakan program sekolah penggerak berkesempatan untuk ikut terlibat dalam percepatan (katalisator) perubahan bagi satuan PAUD lain di sekitar dan menunjang pencapaian profil pelajar Pancasila sejak usia dini.

Memperoleh Dukungan Anggaran dan Perangkat Belajar Penunjang

Satuan PAUD yang melaksanakan program sekolah penggerak mendapatkan pendampingan yang efektif dan terus menerus maupun memperoleh dukungan anggaran dan perangkat belajar penunjang dalam menyelenggarakan program sekolah penggerak di satuan PAUD.

Awas ! Ini Dia Dampak Mengajarkan Calistung pada Anak Usia Dini

Konten [Tampil]

Masih terjadi perdebatan dikalangan pemerhati dan praktisi pendidikan terhadap isu mengajarkan baca, tulis dan hitung atau Calistung pada anak usia dini. Ada yang langsung berpendapat bahwa mengajarkan Calistung pada anak usia dini tidak diperbolehkan. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa mengajarkan Calistung pada anak bagian dari pra literasi, maka boleh diajarkan.

dampak Calistung untuk anak


Adanya miskonsepsi terhadap Calistung ini berdampak pada terjadinya polarisasi di masyarakat. Pertama ada masyarakat yang masih beranggapan bahwa anaknya harus sudah bisa Calistung di usia dini, dengan harapan bisa diterima di sekolah favorit. Kedua, masyarakat yang beranggapan bahwa anak usia dini tidak harus bisa langsung Calistung, karena masa anak usia dini adalah masa bermain, kalaupun ada pengajaran Calistung maka itupun diajarkan dengan cara bermain.

Miskonsepsi Calistung

Untuk mengakhiri miskonsepsi tentang Calistung ini, pada tanggal 28 Maret 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kebijakan tersebut digulirkan guna mengakhiri miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada PAUD dan SD/MI/sederajat kelas awal (kelas 1 dan 2) yang masih sangat kuat di masyarakat.

4 Fokus Pemerintah dalam Miskonsepsi Calistung

Pertama, transisi PAUD ke SD perlu berjalan dengan mulus. Proses belajar mengajar di PAUD dan SD/MI/sederajat kelas awal harus selaras dan berkesinambungan.

Kedua, setiap anak memiliki hak untuk dibina agar kemampuan yang diperoleh tidak hanya kemampuan kognitif, tetapi juga kemampuan fondasi yang holistik.

Ketiga adalah terkait kemampuan dasar literasi dan numerasi harus dibangun mulai dari PAUD secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan.

Keempat, “siap sekolah” merupakan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak. Setiap anak memiliki kemampuan, karakter, dan kesiapan masing-masing saat memasuki jenjang SD, sehingga tidak dapat disamaratakan dengan standar atau label-label tertentu.

Dampak Mengajarkan Calistung Pada Anak Usia Dini

Menurut Psikolog Anak, Efnie Indrianie, seperti yang dikutip pada laman digitalmama.id, mengungkapkan, jika dilihat dari tahapan kematangan fungsi kerja otak berdasarkan studi neuroscience, maka ada rambu-rambu yang sebaiknya diperhatikan. Usia 4-6 tahun disebut dengan tahapan pra-calistung.

Pada tahap ini maka skill yang siap dikembangkan pada anak adalah mengenal dan menulis huruf dan angka. Mengenal kosa kata dan belajar menuliskannya, lalu berhitung sederhana, misalnya berapa jumlah benda.

Efnie mengatakan, saat anak memasuki usia 6 tahun, anak bisa dilatih dengan skill yang lebih dalam calistung. Misalnya membaca, menulis kalimat yang terdiri atas minimal 2 kata, berhitung (menjumlah dan mengurang), dan memahami inti kalimat sederhana.

Dampaknya jika anak dipaksa untuk belajar calistung, kata Efnie, akan memaksakan fungsi kerja otak yang belum matang (di bawah 6 tahun). Ini bisa membuat orangtua dan anak sama-sama mengalami frustrasi. Hasilnya bisa tidak maksimal karena fungsi kerja otaknya belum siap.

Meskipun, ada beberapa anak yang siap, namun sebagian besar belum terlalu siap. Jika dipaksakan, bukan skill calistung yang meningkat namun justru hanya akan memancing hormon stres pada anak. Dalam kondisi stres, maka fungsi kemampuan berpikir anak akan mengalami penurunan.

Tipe Pola Asuh Pada Anak Usia Dini

Konten [Tampil]

Masa anak-anak merupakan masa pembentukan kepribadian. Kepribadian anak-anak akan tergantung kepada bagaimana cara orang tua melakukan pengasuhan terhadap anaknya.

Pola asuh anak


Oleh karena itu, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya, akan menentukan kepribadian anaknya di masa dewasa nanti. Menurut Maimunah Hasan dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Anak Usia Dini, ada beberapa tipe pola asuh yang bisa diterapkan oleh orang tua kepada anaknya :

Inilah Profil Lengkap Ketiga Calon Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2024

Konten [Tampil]

Dalam hitungan hari, tepatnya tanggal 14 Februari 2024, Bangsa dan rakyat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi dengan tajuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Capres 2024


Kalau merujuk pada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sudah terdaftar di KPU, bakal ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yang akan berkontestasi di pemilihan presiden dan wakil presiden di tahun 2024 nanti.

Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut adalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), pasangan Ganjar Pranowo dan Mohammad Mahfud Md yang sama-sama mendaftar ke KPU pada tanggal 19 Oktober 2023, lalu ada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mendaftar ke KPU di akhir pendaftaran yaitu pada tanggal 25 Oktober 2023.

Sebagai konstituen tentu kita harus mengenal lebih dekat profil dari ketiga calon presiden dan wakil presiden tersebut, berikut ini profil singkatnya.

1. Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

Anies Baswedan

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 7 Mei 1969. Ia menempuh pendidikan sarjana bidang ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1989-1995. Kemudian, melanjutkan pendidikan dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park tahun 1997, dan meraih gelar masternya pada Desember 1998.

pasangan amin


Sesaat setelah lulus dari Maryland, ia kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999 dan lulus dengan meraih gelar Ph.D nya pada 2004.

Anies pernah menjabat sebagai direktur riset The Indonesian Institute, sebuah lembaga penelitian kebijakan publik. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Karier politiknya diawali dengan dilantiknya Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju yang diusung Jokowi. Lantas, ia menjabat sebagai Gubernur DKI pada 2017-2022.

Muhaimin Iskandar

Dikutip dari laman detik.com, Cak Imin memiliki nama lengkap A. Muhaimin Iskandar. Selain menjabat sebagai Ketua Umum PKB, pria kelahiran Jombang, 24 September 1966 tersebut juga merupakan Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.

Muhaimin Iskandar menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan lulus pada tahun 1982. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta dan lulus tahun 1985.

Cak Imin menyelesaikan pendidikan S1 dari FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) di usia 26 tahun. Kemudian, pendidikan magister ditempuh Cak Imin 10 tahun setelah lulus S1.

Dia menyelesaikan pendidikan magisternya di Universitas Indonesia bidang komunikasi pada tahun 2001. Tak berpuas sampai di situ, Cak Imin kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 di Universitas Airlangga Surabaya dan mendapat gelar Doktor di tahun 2018.

2. Ganjar Pranowo dan Mahfud Md

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo adalah seorang politisi yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI yang bertanggung jawab di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan pada tahun 2004-2009.

Ganjar Mahmud


Mahfud Md

Mahfud MD merupakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (MenkoPolhukam) dalam Kabinet Indonesia Maju. Sebelumnya, Mahfud adalah seorang ahli hukum yang memiliki pengalaman sebagai Hakim Konstitusi Indonesia serta Anggota DPR. Mahfud MD juga dikenal sebagai staf pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak tahun 1984.

3. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Prabowo Subianto

Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan Indonesia di Kabinet Indonesia Maju. Ia adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Beliau merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Sebelumnya, ia memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang kemiliteran.

Prabowo Gibran


Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka merupakan Wali Kota Solo periode 2021-2026 dan putra sulung Presiden Joko Widodo.

Sebelum terjun ke dunia politik, ia aktif berkecimpung dalam dunia bisnis kuliner. Tercatat beberapa usaha yang dimilikinya yaitu Mangkok Ku, Chili Pari, Ternakopi, dan lain-lain.

Nah, itulah profil singkat 3 pasangan capres dan cawapres yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024.

3 Makna Sumpah Pemuda Yang Wajib Diketahui Oleh Pelajar

Konten [Tampil]

Sejarah Sumpah Pemuda

Sejarah Sumpah PemudaDikutip dari laman Wikipedia, Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

sumpah pemuda


Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia".

3 Makna Sumpah Pemuda Bagi Pelajar 

Pelajar yang juga bagian dari pemuda, tentu harus mengetahui sejarah dari pada Sumpah Pemuda. Selain mengetahui sejarahnya, seorang pelajar juga harus memahami makna yang tersirat dalam sejarah Sumpah Pemuda tersebut.

Banyak makna yang bisa pelajar ambil dari sejarah Sumpah Pemuda, dan berikut tiga makna Sumpah Pemuda bagi para pelajar yang wajib diketahui.

1. Makna Persatuan

Seperti diketahui bahwa pergerakan pemuda pada saat itu, dilakukan oleh para pemuda yang berasal dari berbagai daerah. Tentu para pemuda yang ikut kongres tersebut memiliki cara berpikir dan sudut pandang yang berbeda dalam melihat pergerakan kemerdekaan Indonesia pada saat itu. Jika bukan demi persatuan, Para Pemuda tersebut tidak akan bisa menyatukan cita cita bangsa Indonesia.

Sebagai seorang pelajar maka sepatutnyalah mengambil pelajaran dari peristiwa Sumpah Pemuda, yaitu seorang pelajar mesti mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan dari pada kepentingan pribadi.

2. Makna Cinta Tanah Air

Kepentingan para Pemuda di Kongres Pemuda tersebut pasti berbeda-beda, tetapi demi persatuan dan kesatuan bangsa, mereka mengesampingkan kepentingan pribadi mereka. Semua itu mereka lakukan karena dalam diri para pemuda, sudah tertanam rasa cintai tanah air.

Sebagai seorang pelajar rasa cinta terhadap tanah air harus selalu ditanamkan dalam diri. Jangan sampai kita lebih mencintai budaya bangsa lain dibandingkan dengan budaya bangsa sendiri.

3. Makna Patriotisme

Makna yang ketiga yang bisa diambil oleh seorang pelajar dari peristiwa Sumpah Pemuda adalah nilai patriotisme. Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah, dan rela berkorban demi bangsa dan negara.

Seorang pelajar harus memiliki karakter patriotisme, karena tantangan di depan jauh lebih besar. Hanya pelajar yang memiliki mental patriotisme yang mampu bertahan.

Tehnik Asesmen Formatif dan Sumatif

Konten [Tampil]

Pada Kurikulum Merdeka terdapat dua penilaian atau asesmen untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaian peserta didik, kedua penilaian tersebut adalah asesmen Formatif dan Sumatif.

Tehnik Asesmen Pembelajaran


Setelah guru mengetahui jenis atau bentuk asesmen pada Kurikulum Merdeka, langkah selanjutnya guru mesti mengetahui tehnik-tehnik asesmen yang cocok diterapkan pada proses pembelajaran.

Asesmen Formatif dan Sumatif, Berikut Perbedaan Keduanya

Konten [Tampil]

Dalam implementasi kurikulum, salah satu poin penting yang tidak terpisahkan dari kurikulum tersebut adalah penilaian atau lebih dikenal dengan istilah asesmen.

Asesmen Formatif dan Sumatif


Dilansir dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) bahwa ada dua istilah asesmen di implementasi Kurikulum Merdeka yang harus diketahui dan dipahami oleh guru dan siswa, kedua istilah tersebut adalah Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif, dan berikut perbedaan dari keduanya :