Tak Pantas Dipanggil Ayah

Konten [Tampil]

Tak pantas dipanggil ayah


Kudengar berita dari orang-orang kalau anakku akan segera menikah. Aku sadar diri, dan aku tak berharap jika dia akan meminta doa restu dariku. Jangankan doa restu, hanya sekedar ngasih tau pun, sepertinya itu hal yang tak mungkin.

Entah berapa besar dosaku kepada anaku. Bayangkan sampai usia anakku 25 tahun, aku tidak pernah memanggilnya dengan sebutan anakku. Aku tidak pernah melaksanakan kewajiban layaknya seorang ayah kepada anaknya.

Aku tidak tahu bagaimana kehidupan masa kecil anaku. Aku tidak tahu apakah dia sering bahagia atau lebih banyak sedihnya. Tapi yang pernah ku dengar dari orang-orang, kalau anakku adalah sosok anak yang pinter, periang, dan mandiri.

Aku memang orang yang tak pantas dipanggil ayah oleh anakku. Meski dari hati yang paling dalam, aku ingin sekali dipanggil ayah oleh darah dagingku sendiri. Tapi entahlah, aku tak berharap impian itu akan menjadi kenyataan.

Aku bahagia ketika mendengar anaku akan menikah dengan laki laki pilihannya, seorang laki-laki yang mencintainya dengan sepenuh hati. Aku hanya berdoa semoga cintanya laki-laki itu akan menggantikan cinta ayahnya yang selama 25 tahun hilang dan tak pernah datang.

Tak pantas dipanggil ayah


Aku ikhlas jika harus digantikan hakku untuk menjadi wali anakku dihari pernikahannya. Saya tidak akan menuntut karena rasanya Tuhan akan marah jika saya melakukanya. Mendengar anakku akan menikah saja, itu sudah membuatku bahagia.

Yang ada dalam benakku sekarang adalah belajar menjadi sosok ayah yang baik, mendoakan dalam setiap sujud, memeluk jiwanya dalam impian, dan menyimpan nama anakku dalam hati yang paling dalam, serta menunggu keajaiban di masa yang akan datang saat dia memanggilku dengan nama ayah.

Tak pantas dipanggil ayah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar