Menjadi Remaja Berakhlak di Era Digital

Konten [Tampil]

Tidak bisa dipungkiri bahwa remaja hari ini sedang berada pada era digital. Perkembangan digital sendiri merupakan akibat dari semakin pesatnya perkembangan globalisasi. Hampir segala bidang terkena imbas dari perkembangan digital ini, tak terkecuali bidang sosial, yang didalamnya ada fakta tentang remaja.

menjadi remaja berakhlak


Ada dua dampak yang bakal muncul akibat dari perkembangan digitalisasi hari ini, kedua dampak tersebut adalah dampak positif dan dampak negatif. Bicara dampak positif bukan hal yang perlu dikhawatirkan, tapi sebaliknya, dampak negatif dari digitalisasi ini bisa menjadi tantangan sekaligus bisa juga menjadi masalah.

Ketika dampak negatif tersebut muncul, maka sudah pasti prilaku remaja akan terganggu, terutama akhlak remaja itu sendiri. Maka tidak mudah untuk menjadi remaja yang berakhlak di tengah-tengah era digital sekarang ini.

Berikut solusi menjadi remaja yang berakhlak di era digital, namun sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu apa itu remaja, kenapa melakukan kenakalan, dan berbagi fakta remaja saat ini.

Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja terdiri dari masa remaja awal (10–14 tahun), masa remaja pertengahan (14–17 tahun) dan masa remaja akhir (17–19 tahun), Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan baik biologis psikologis maupun sosial. Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan

Fakta Remaja Saat Ini

Disadari atau tidak, secara langsung atau tidak langsung, perkembangan digital telah berdampak negatif secara nyata pada perkembangan akhlak para remaja. Fakta-fakta remaja saat ini yang tidak bisa kita tutupi lagi misalnya seks bebas, perokok, penyalahgunaan narkoba, tawuran, mengakses video porno, psikososial, dan pemahaman-pemahaman radikalisme.

Penyebab Remaja Melakukan Kenakalan

Ada dua yang menyebabkan remaja melakukan kenakalan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal para remaja melakukan kenakalan adalah mereka belum memahami jati dirinya dan lemahnya self control atau lemahnya kontrol pribadi.

Sementara faktor eksternal atau faktor yang datangnya dari luar kenapa para remaja melakukan kenakalan, yaitu hilangnya fungsi keluarga dalam hal ini kurangnya pemberian kasih sayang (afektif) orang tua terhadap anaknya, lingkungan sosial yang tidak sehat, dan perkembangan zaman.

Solusi Menjadi Remaja Berakhlak di Era Digital

Cari Teman yang Baik

Carilah teman yang memberikan circle positif, yang mampu memberikan pengaruh baik. Tinggalkan saja lingkungan teman yang sekiranya sudah tidak memberikan kenyamanan, menimbulkan toxic, dan menambah beban. Sebaliknya cari sahabat yang selalu memberikan nasehat positif dan bersikap saling menghargai.

Jadikan Orang Tua Teman Curhat

Masa remaja adalah masa transisi, masa perubahan, masa tanpa realistik dan masa banyak masalah. Disinilah para remaja mesti memanfaatkan peranan orang tua sebagai teman diskusi.

Alangkah baiknya orang tualah yang harus dijadikan sebagai tempat pertama untuk menyampaikan curhat. Para remaja harus mulai berani berkomunikasi dengan orang tua, tidak perlu canggung, terlebih dalam hal perkembangan psikologi dan psikososial kita sebagai remaja.

Ikuti Kegiatan yang Positif

Untuk menjadi remaja yang berakhlak, remaja harus banyak melakukan kegiatan yang positif, misalnya ikut berolah raga, bersama-sama membersihkan lingkungan, ikut menjadi relawan, atau bisa juga menghadiri acara-acara yang memberikan motivasi.

Menyalurkan Hobi yang positif

Selain melakukan kegiatan positif, menyalurkan hobi adalah salah satu cara dalam membentuk remaja yang berakhlak. Tapi harus diingat hobi yang positif dan bermanfaatlah hobi yang bisa membendung dampak negatif dari perkembangan digital saat ini.

Ikuti Kajian Keagaaman

Agama punya peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga pribadi remaja. Peranannya itu adalah memberikan pedoman, mana yang boleh dilakukan, dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Agar remaja lebih faham, maka jalannya harus sering mengikuti kajian-kajian keagamaan, baik di rumah ataupun pada saat sedang berada di sekolah. Dengan seringnya mengikuti kajian keagamaan, maka diharapkan remaja mampu memiliki tameng dalam dirinya, sehingga meskipun dampak negatif dari perkembangan digital itu terus hadir, remaja bisa menangkalnya.

Sholatnya dan Berdoa

Islam sebagai agama pedoman hidup telah memberikan rambu-rambu bagi hambanya. Salah satunya adalah perintah sholat. Di dalam al-quran sangat jelas bahwa sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Selain sholat Islam juga mengajarkan pemeluknya untuk selalu berdoa. Karena berdoa merupakan rangkaian dalam mencapai usaha setelah berikhtiar. Berdoa juga bisa dijadikan cara untuk memohon kepada Tuhannya agar melindungi hambanya dari prilaku-prilaku yang tidak sesuai dengan syariat.

Itulah solusi yang bisa dilakukan agar menjadi remaja yang berakhlak di era digital. Kita tidak perlu takut dengan perkembangan digital yang semakin pesat, kita bisa memilih mana hasil perkembangan digital yang sesuai dengan syariat, mana yang tidak perlu kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar