Mau Tahu Alasan Anak Berpacaran ? Berikut 3 Alasannya !

Konten [Tampil]

Ternyata banyak keunikan yang bisa kita lihat dari prilaku anak-anak SMA atau MA, salah satunya dalam hal asmara. Maka tidak salah ada lirik lagu yang berjudul "Kisah Kasih di Sekolah".

Alasan berpacaran


Sebagai orang yang mengajar anak anak tingkat SMA atau MA, saya sering mendengarkan alasan anak kenapa mereka punya keinginan untuk berpacaran.

Alasan Anak Berpacaran

Berbagai macam alasan yang diungkapkan anak-anak ketika mereka berkeinginan untuk punya pacar. Berdasarkan hasil obrolan santai bersama mereka, berikut beberapa alasan anak ingin punya pacar dan berpacaran,

1. Tantangan dari Temannya

Alasan pertama anak-anak ingin punya pacar dan berpacaran adalah untuk menerima tantangan dari temannya. Misalnya ada persepsi atau kata kata, "kalau kamu hebat dan jago, coba bisa nggak dapetin cewek". Atau kalimat lain, " Ha cemen hari gini nggak punya cewek/pacar", dan masih banyak contoh yang lainnya

Tantangan-tantangan seperti itu sedikit banyaknya bisa mempengaruhi anak-anak untuk melakukan pacaran. Tapi bagi anak-anak yang punya prinsip tidak mau pacaran selagi masih belajar, tantangan itu memang tidak begitu berpengaruh.

2. Melihat Teman Sudah Berpacaran

Kedua, selain adanya tantangan dari temannya, alasan lain anak berpacaran adalah beban psikologis melihat temannya sudah berpacaran. Hal ini biasanya membuat si anak terdorong untuk melakukan hal yang sama yakni mencari pacar. Jadi seperti ada beban kalau belum punya pacar itu mereka tidak laku. Akhirnya bagaimanapun caranya anak dengan kondisi seperti itu memiliki target harus punya pacar, bisa dikata sebagai pembuktian diri kalau mereka mampu dan bisa berpacaran. 

Namun, Lagi-lagi bagi anak yang lebih fokus ke belajar, beban psikologis seperti itu nampaknya tidak berlaku.

3. Kondisi Keluarga

Anak dengan kondisi keluarga yang tidak baik-baik saja ternyata banyak berdampak pada psikologisnya. Kondisi yang tidak baik-baik saja itu adalah seperti sering dimarahi orang tuanya, komunikasi dengan orang tua kurang baik, pola asuh orang tua yang terlalu memberi banyak batasan, atau fungsi kasih sayang orang tua yang belum berjalan secara maksimal.

Kondisi seperti ini akhirnya membuat anak mencari perhatian dari objek lain. Ketika anak tidak mendapatkan perhatian, apalagi didorong sering kena marah orang tuanya, akan mempercepat anak mencari sandaran berupa kasih sayang dari orang lain. Dan orang lain yang paling pas itu salah satunya adalah seorang pacar.

Cara Menghadapi Anak Yang Berpacaran

Punya rasa terhadap lawan jenis memang sebuah keniscayaan dan suatu kewajaran, bahkan bisa dikatakan sebagai bentuk kenormalan, tak terkecuali anak anak tingkat SMA/MA. Sekuat apapun anak dilarang, keinginan untuk punya pacar itu selalu ada, bahkan diwujudkan dengan berpacaran.

Ada beberapa upaya atau pendekatan yang bisa dilakukan oleh orang tua ataupun guru untuk menghadapi kondisi anak yang sudah punya keinginan untuk punya pacar atau sudah berpacaran

1. Ingatkan Konsekuensi dari Pacaran

Berikan pemahaman dengan mengingatkan kepada anak bahwa banyak konsekuensi yang ditimbulkan dari berpacaran. Misalnya fokus belajar sebagai tugas utama akan terganggu, capek harus terus mengutamakan pacarnya, terkekang oleh kesepakatan, hubungan dengan keluarga terkadang dinomorduakan, dan lain sebagainya.

Dengan disampaikan semua konsekuensi yang bakal muncul ketika berpacaran, paling tidak anak belajar berpikir dan memahami diri sendiri, yang tujuan utamanya akan mengambil kesimpulan bahwa pacaran itu lebih banyak madaratnya ketimbang manfaatnya.

2. Orang Tua Harus Lebih Responsif

Ketika saya bertanya kepada anak tentang alasan mereka mau pacaran, di antara mereka ada yang menyampaikan alasannya adalah karena perhatian dari orang tua sangat kurang. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus lebih Responsif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anaknya. 

Lakukan dari hal terkecil misalnya bertanya tentang bagaimana kondisi belajar di sekolah, udah punya teman dekat atau belum dan lainnya. Dengan komunikasi yang ringan seperti itu sedikit banyaknya akan memberikan rasa psikologis yang baik terhadap anak. Anak akan merasakan kehadiran orang tuanya, terutama kecukupan dalam hal kasih sayang. Jadi tidak perlu ada kasih sayang tambahan dari pacarnya.

3. Ingatkan Batasan Pacaran

Upaya ketiga ini diberikan buat mereka yang sudah terlanjur berpacaran. Baik orang tua atau guru, harus memberikan pemahaman tentang batasan dalam berpacaran. Mana yang boleh dilakukan mana yang tidak boleh dilakukan. Jangan sampai terjadi pacaran yang kebablasan.

Orang tua yang anaknya sudah punya pacar wajib tahu profil dari pacar anaknya, misalnya tahu anak siapa, tinggal dimana, tahu nomor HP nya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengontrol anaknya. Lebih bagus lagi sesekali orang tua bisa berkomunikasi langsung dengan anak dan pacarnya, sambil memberikan pemahaman tentang upaya pertama tadi yakni konsekuensi dari berpacaran.

Itulah hasil obrolan santai saya bersama anak didik saya di madrasah tempat saya mengajar. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar