Pembagian Rapor : 3 Hal yang Wajib Disampaikan Wali Kelas kepada Orang Tua

Konten [Tampil]

Selain mengajar dan melaksanakan asesmen, wali kelas juga memiliki tugas lain yang tidak kalah pentingnya yaitu menyampaikan hasil asesmen dan perkembangan siswa kepada orang tua siswa dalam bentuk raport.

Pembagian rapor ini menjadi momentum yang penting bagi wali kelas dalam menyampaikan perkembangan para siswa kepada orang tua siswa secara tatap muka langsung.

Pembagian rapor bukan hanya sekedar memberikan buku rapor kepada orang tua siswa, tetapi lebih dari itu, wali kelas bisa menyampaikan hal-hal atau sisi lain dari siswa selama mengikuti pembelajaran di sekolah yang tidak tertulis di dalam buku rapor.

pembagian rapor


Berikut 3 (tiga) hal yang wajib disampaikan oleh wali kelas kepada orang tua siswa pada saat pembagian rapor selain nilai akademis.

Kelebihan Anak selain Akademik

Setiap orang tua cenderung lebih melihat atau fokus pada nilai akademiknya, dibanding dengan nilai afektif atau nilai karakternya. Orang tua siswa sedikit sekali yang memberi perhatian lebih kepada perkembangan karakter anaknya.

Salah satu tantangannya adalah banyak orang tua yang masih menganggap bahwa anak yang mendapatkan nilai akademik yang tinggi itulah anak yang hebat dan istimewa. Padahal ada hal yang sering dilupakan orang tua terhadap anaknya, yaitu bahwa setiap anak memiliki kelebihan yang berbeda dengan anak-anak yang lain.

Oleh karena itu, momentum pembagian rapor inilah wali kelas mempunyai kesempatan yang tepat untuk menyampaikan hal-hal istimewa atau hal-hal hebat lainnya tentang anak didiknya kepada orang tuanya.

Misalnya, wali kelas bisa menyampaikan bahwa anak didiknya sudah mau membersihkan kelas tanpa disuruh, mau berbagi makanan kepada temannya, berani mengobrol dengan gurunya, berani membela temannya yang dibully atau hal lainnya meski hal itu sederhana.

Kebiasaan di Rumah

Pernahkah anda sebagai wali kelas menemukan sikap seorang anak didik yang berbeda dari teman-temannya. Misalnya jailnya nggak ketulungan, bandelnya bikin guru nyesek, sekolahnya kayak minum obat 3x seminggu, atau sikap-sikap lainnya yang membuat wali kelas bertanya-tanya, kenapa itu bisa terjadi.

Nah, di momen pembagian rapor inilah wali kelas bisa berdialog sekaligus melakukan asesmen kepada orang tuanya dengan menanyakan kebiasaan anaknya waktu di rumah. Dari hasil asesmen ini, wali kelas bisa mengetahui titik masalah yang dihadapi seorang anak ketika belajar di sekolah.

Jika ada kebiasaan anak yang tidak klop antara ketika di rumah dengan di sekolah, bisa jadi itulah salah satu penyebab anak berperilaku berbeda ketika di sekolah. Misalnya anak yang suka jail kepada temannya, bisa jadi anak itu kurang sekali mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Atau anak yang dianggap paling dominan di kelasnya, bisa jadi anak tersebut sering dimarahi orang tuanya, dan perilaku lainnya.

Meyakinkan Orang Tua Bahwa Setiap Anak itu Istimewa

Hal ketiga yang tidak kalah pentingnya bagi wali kelas ketika pembagian rapor adalah menyampaikan kepada wali murid bahwa setiap anak memiliki kelebihan, keunikan dan keistimewaan yang berbeda-beda.

Kenapa hal itu perlu disampaikan? karena orang tua masih banyak yang beranggapan bahwa anak yang pintar dan cerdas adalah anak yang mendapatkan ranking atau anak yang memperoleh nilai pengetahuan yang tinggi.

Yakinkan orang tua bahwa setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda antara anak yang satu dengan anak yang lainnya. Anak yang mendapatkan nilai matematika 6 belum tentu bodoh, bisa jadi anak itu hebat di bidang olahraga. Atau anak yang mendapatkan nilai IPA di bawah KKM, bisa jadi anak itu punya bakat di bidang seni.

Itulah tiga hal yang wajib disampaikan wali kelas kepada orang tua siswa pada saat rapor dibagikan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, dan guru sebagai mediator sekaligus motivator bagi anak-anak di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar