Belajar Tanpa Stres : Temukan Solusi dengan Komunikasi (Review Buku)

Konten [Tampil]

Belajar Tanpa Stres : Temuka Solusi dengan Komunikasi

Bisakah belajar tanpa stres selama belajar online ? Sebagai seorang pendidik, jujur tidak pernah membayangkan akan melaksanakan belajar online seperti sekarang ini. Namun, pandemic covid-19 memaksa saya harus terbiasa belajar online. Belajar online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sendiri merupakan imbas dari kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus covid-19 dikalangan anak sekolah. Banyak orang tua yang tidak siap menjalankan kebijakan itu, dan anak-anak yang syok, alih-alih semangat dalam menjalankannya, yang ada malah stres yang dirasakannya.

Ketidaksiapan orang tua untuk mendampingi anaknya belajar di rumah itu alasannya cukup masuk akal. Begitupun kenapa anak-anak jadi stres  dengan adanya belajar online  inipun bisa diterima alasannya. Bayangkan orang tua yang tidak memiliki kemampuan untuk mendampingi anaknya belajar di rumah, dipaksa harus mendampingi anaknya saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya. Anak-anak juga dituntut harus memahami apa yang diajarkan dengan pemahamannya sendiri. 

Lantas bagaimana agar orang tua dan anaknya tidak stress saat belajar di rumah ? Mau tahu jawabanya ? Jawabannya ada pada sebuah buku antologi hasil karya peserta didik Sekolah Menulis Indonesia yang berjudul Belajar Tanpa Stres Jilid 2.

Sekilas Tentang Buku Belajar Tanpa Stres Jilid 2

Buku Belajar Tanpa Stres Jilid 2 ini merupakan sebuah buku antologi hasil karya peserta didik dari Sekolah Menulis Indonesia. Ada 35 (tigal puluh lima) orang penulis yang ikut partisipasi dalam penulisan buku ini. Buku antologi ini memiliki berbagai jenis tulisan dengan satu tema, yaitu Motivasi Belajar.

Buku Belajar Tanpa Stres

Buku yang merupakan Project Menulis dari Sekolah Menulis Indonesia ini memiliki dua jilid, dan yang saya review isinya sekarang ini adalah jilid kedua. Buku ini berjumlah 230 halaman, dengan ukuran buku 14,0 X 20,5 cm, dan dicetak oleh CV. Sekolah Menulis Indonesia.

Kenapa Harus Baca Buku Ini ?

Menurut saya Buku Belajar Tanpa Stres Jilid 2 ini wajib dibaca dan dimiliki oleh orang tua serta para pemerhati pendidikan. Apalagi bagi orang tua yang sekarang mungkin masih harus mendampingi anaknya belajar online di rumah. Buku ini memberikan solusi bagaimana belajar tanpa stress dan tetap enjoy.

Di cover belakang buku ini ditulis bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai trobosan untuk mengatasi permasalahan belajar para siswa di rumah. Diharapkan terobosan ini bisa membantu mengatasi kebosanan, malas, dan bisa mengurangi tingkat stress selama belajar di rumah.

Temukan Solusi dengan Komunikasi

Dari 35  tulisan dan penulis di Buku Belajar Tanpa Stres Jilid 2, hanya salah satu saja yang akan saya review yaitu tulisan yang ada di halaman 187 yaitu yang berjudul Temukan Solusi dengan Komunikasi. Kenapa memilih judul ini karena selain tulisannya bagus, juga penulisnya yang kebetulan sahabat ngeblog saya yaitu Sugianto.

Menurut Sang Penulis bahwa belajar secara online memberikan tantangan tersendiri baik bagi guru maupun siswa. Tentu kondisi ini membuat anak-anak syok, karena ada kebiasaan-kebiasaan yang tidak lagi dilakukan anak dengan belajar secara online ini. Tidak ada guru yang mendampingi, tidak ada teman-teman untuk saling berbagi, ujung-ujungnya anak mengalami stress.

Orang tua yang berperan sebagai guru pendamping anak saat belajar online di rumah, harus memahami betul beberapa ciri anak yang mengalami stress saat proses pembelajaran daring. Berikut beberapa ciri anak yang mengalami stress saat belajar secara online :

  1. Munculnya perilaku negative
  2. Anak menjadi kuat
  3. Menarik diri dari pergaulan
  4. Sakit tanpa penyebab yang jelas
  5. Perubahan nafsu makan
  6. Sulit berkonsentrasi

Stress yang dialami anak saat belajar secara daring ini disebabkan oleh beberapa kondisi. Anak dituntut belajar dan memahami sendiri, banyaknya tugas yang diberikan sekolah sehingga menjadi tekanan, dan adanya komunikasi yang kurang efektif antara anak dan orang tuanya.

Sebagai orang tua tentu tidak ingin melihat anaknya stress saat belajar secara online ini. Lantas apa solusi terbaik orang tua agar anaknya keluar dari stresnya dan bersemangat untuk terus belajar ? Membangun komunikasi yang baik serta memperbaiki pola komunikasi dengan anak adalah solusi terbaik yang mesti dilakukan orang tua kepada anaknya.

Baca Juga : Belajar Online, Berikut 4 Peran Orang Tua Yang Harus Dijalankan

Dari tulisan yang ditulis oleh Sugianto ini, ada 5 upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anaknya, agar anaknya tidak mengalami stress selama pembelajaran online berlangsung. Kelima upaya tersebut adalah sebagai berikut :

Komunikasi Orang Tua Kepada Anak

1. Posisikan Diri Pada Posisi Anak

Orang tua harus bisa memposisikan diri pada posisi anaknya saat mendampingi belajar secara daring. Caranya pahami anak, selami dunia mereka, dan bergabunglah dengan aktifitas yang sedang dilakukan anak. Bangun kesan yang baik di depan anak-anak dengan menyediakan waktu lebih untuk bicara dengan mereka. Dengan adanya orang tua yang selalu ada di sampingya sedikit banyaknya akan mengurangi rasa stress pada anak.

2. Bangun Kedekatan dengan Anak

Manfaatkan sebaik-baiknya belajar secara online ini untuk membangun kedekatan dengan anak. Kapan lagi ada kesempatan untuk menjalin komunikasi dengan anak, mungkin inilah hikmahnya adanya belajar secara online. Berikan pujian dan apresiasi kepada anaknya, sehingga anak akan merasa dihargai.

3. Buat Agenda Bersama dengan Anak

Upaya ketiga yang bisa lakukan orang tua untuk membangun komunikasi yang efektif dengan anak adalah dengan membuat agenda bersama. Belajar online terus-menerus pasti akan mempercepat stress pada anak, maka diperlukan refresh pada diri anak. Mengagendakan acara bersama bisa menjadi solusi sekaligus membangun komunikasi dengan anak.

Momentum acara bersama ini bisa dimanfaatkan orang tua untuk memperbaiki pola komunikasi yang selama ini sudah dibangun. Saat anak berhenti sejenak dari aktifitas belajar online, orang tua bisa memasukan bahan pembicaraan dengan saling berbagi cerita dan pengalaman.

4. Bicaralah dari Hati ke Hati

Berbicaralah dari hati ke hati, dan jangan menghakimi anak. Hadirlah sebagai sahabat atau teman curhat bukan sebagai orang tua biasa. Jadilah teman yang baik yang memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mengungkapkan isi hatinya. Dengarkan apa yang dirasakan anak selama pembelajaran online berlangsung.

5. Berikan Perhatian Maksimal

Berikan perhatian secara maksimal dengan cara mendengarkan setiap kata yang disampaikan anak. Jika anak masih antusias untuk bercerita, jangan potong pembicaraan mereka. Tetaplah menjadi pendengar setia buat mereka, dan tunjukkan rasa perhatian kita kepada mereka.

Baca Juga : Sibuk Bekerja ? Berikut 4 Tips Mendampingi Anak Belajar di Rumah

Itulah isi atau pesan dari tulisan yang berjudul Temukan Solusi dengan Komunikasi yang ditulis oleh Sugianto. Dengan membaca tulisan ini diharapkan pola komunikasi yang selama ini dibangun oleh orang tua kurang baik, bisa menjadi baik dan efektif, sehingga tidak ada lagi belajar secara online yang membuat stress anak. 

Ingin membaca isi tulisannya secara lengkap ? Atau ingin juga membaca hasil karya penulis lainnya ? Saya sarankan untuk segera memilikinya. Ingat ada 35 tulisan yang isinya daging semua. Untuk memesan buku ini bisa melalui nomor yang tertera di buku 0896-2294-2624.

7 komentar:

  1. memang ya pak, komunikasi adalah kunci. tapi yang ga kalah penting adalah kelekatan, kalo anak meras auah sama orangtua biasanya males curhat. tapi sebaliknya, hal kecil pun akan diceritakan.

    BalasHapus
  2. Terkadang ortu menganggap anak sebagai obyek yang harus nurut apa kata ortu. Komunikasi diabaikan, padahal itu koentji ya pak

    BalasHapus
  3. Nah ini buku yang menarik untuk dibaca. Jujur saat mencoba trial online school duh parah ,bikin stress abis. Belum lagi anak yang masih suka tantrum,berujung orang tua yang emosi.

    Jika tidak memiliki skill komunikasi yang mumpuni, khawatir menjadikan minat belajar anak jadi mendelep. Bubar !

    Boleh juga rekomendasinya pak ! Pak Gie emang kalau nulis buku powerful banget. Saya banyak baca dari blognya ,emang warbiasak!

    BalasHapus
  4. Komunikasi jadi hal penting di setiap segi ya, Pak. Apalagi di masa seperti ini ya.. Boleh banget nih saya coba tips komunikasi yang dibocorin Pak Hamdan dari buku ini :D
    Btw saya salah fokus dengan judul bukunya, BTS saya kira boyband hihi.. ternyata buku yang ditulis Pak Sugi, keren ...

    BalasHapus
  5. Wah, menarik nih bukunya pak. Komunikasi memang penting banget. Baru tau ini bukunya Pak Sugi, barakallah..

    BalasHapus
  6. Ini baru sati tulisan ya, temukan solusi dengan komunikaso. Bayangim 34 tulisan yg lain kece2 jiga.

    Wah ternyata ini jilid kedua to. Kpan hari kayaknya kok udah permah ada BTS kok ada lagi. Uhuy ternyata buku ke 2 wah keren ...barokalloh

    BalasHapus
  7. Emang ya pak, komunikasi itu udah macem kunci dari segala masalah. Kl ga komunikasi kebayang ya pasti sering salah paham.

    BalasHapus